Minggu, 03 April 2011

Penanganan Limbah Organik

Limbah organik dapat dimanfaatkan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung karena memerlukan proses terlebih dahulu, yaitu proses daur ulang. Kami para penulis akan memjelaskan penanganan-penanganan limbah organik seperti berikut ini :


1. Makanan Ternak (Food Stock)

Gambar 1.1 Limbah sayuran dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak

Sampah organik yang mudah rusak dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Di Indonesia, sampah organik berupa sayur-sayuran (contohnya kubis, selada air, sawi) biasanya dimanfaatkan untuk makanan kelinci, kambing, ayam, atau itik. Hal ini sangat menguntungkan karena selain mengurangi jumlah sampah, juga mengurangi biaya pakan hewan ternak. Namun sampah organik harus dibersihkan terlebih dahulu dan dipilih terlebih dahulu sebelum diberikan kepada hewan ternak. Jika sampah organik bercampur dengan sampah yang mengandung logam berat, maka dapat terakumulasikan di dalam tubuh hewan ternak.


2. Pengomposan (Composting)

Gambar 1.2 Pengomposan

Pengomposan merupakan upaya pengolahan limbah dengan menggunakan prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik oleh aktivitas mikroorganisme. Proses pengomposan menghasilkan kompos yang dapat menyuburkan tanah. Organisme yang berperan dalam proses ini adalah bakteri, jamur, khamir, dan hewan seperti serangga dan cacing. Agar pertumbuhan organisme optimum, diperlukan beberapa kondisi, diantaranya campuran yang seimbang antara komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban udara, serta kandungan oksigen. Sistem pengomposan memiliki beberapa keuntungan seperti berikut ini :
  • Kompos merupakan jenis pupuk yang ramah lingkungan dan tidak mencemari tanah,
  • Bahan yang dipakai tersedia (tidak perlu dibeli),
  • Masyarakat dapat membuatnya sendiri (tidak memerlukan peralatan yang mahal),
  • Unsur hara dalam pupuk kompos lebih tahan lama dibandingkan dengan pupuk buatan.

3. Biogas

Gambar 1.3 Alat Biogas

Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik secara anaerobik. Bahan bakunya dapat diambil dari kotoran hewan, sisa-sisa tumbuhan, atau campuran dari keduanya. Secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencampur sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat kedap udara. Selanjutnya, campuran tersebut dibiarkan selama kurang lebih dua minggu. Biogas memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bahan bakar lain, diantaranya :
  • Mengurangi jumlah limbah,
  • Menghemat energi,
  • Sumber energi yang ramah lingkungan,
  • Nyala api dari biogas lebih terang/bersih,

Gambar 1.4 Nyala api yang bagus dari Biogas
  • Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk.

Gambar 1.5 Pupuk Cair Biogas

Mudah-mudahan dari tips yang kami berikan dapat dipraktekkan oleh masyarakat. Karena bukan hanya dapat mengurangi sampah, tapi dapat berguna untuk hal yang lain dan bisa menghasilkan uang. Selamat mencoba dan salam Go Green :)

0 komentar:

Posting Komentar