Kebanyakan pelajar jaman sekarang berangkat ke tempat penimbaan ilmu dengan sepeda motor. Padahal mereka telah mengetahui bahwasannya sepeda motor menyebabkan polusi udara dan kemacetan. Penyebab polusi tentunya karena knalpot sepeda motor yang mengeluarkan sisa pembakaran.
Menurut pengamatan Pusat Penelitian Masalah Perkotaan dan Lingkungan (PPMPL) DKI, dari sekian banyak knalpot, berhamburan CO (carbon monoxida) yaitu semacam gas beracun. Semakin macet lalu-lintas, semakin banyak pula gas CO itu mengepul. Pastinya kemungkingan untuk terhirup oleh para pengendara yang lain. Terutama pengendara sepeda motor, para penumpang bis kota yang sedang naik maupun yang sedang menunggu bis di pinggir jalan. Polusi oleh kendaraan bermotor lebih besar daya pencemarannya dibandingkan dengan yang dialami kaum buruh di pabrik yang bersifat lokal.
Gambar 1.2 asap motor 2 tak yang sangat merusak
Kadar CO yang terhirup lewat pernafasan memasuki tubuh melalui paru-paru. Dalam paru-paru ia bersenyawa dengan hemoglobin (Hb), membentuk COHb, sedang Hb bekerja membawa oksigen ke sekujur tubuh. Celakanya kemampuan hemoglobin ini untuk mengikat CO adalah 200 hingga 300 kali lebih besar dibanding dengan kemampuannya mengikat oksigen. Akibatnya, kadar oksigen dalam darah berkurang hingga bisa membuat orang merasa pusing, pingsan bahkan bisa juga meninggal dunia. Semakin banyak CO yang terkandung dalam darah semakin besar ancamannya terhadap kesehatan.
Oleh karena itu,kita sebagai pelajar yang ingin memperbaiki alam sudah sepantasnya tidak menggunakan kendaraan bermotor jika jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh.lebih baik kita bersepeda.
Bersepeda selain sebagai partisipasi kita dalam peminimalisir polusi juga bisa sebagai aktivitas fisik, sebagai latihan fisik alias exercise, atau juga sebagai sport atau olahraga. Aktivitas fisik meliputi kegiatan sehari-hari yang melibatkan gerakan tubuh berarti bersepeda harus dapat memacu denyut jantung sesuai dengan target. Dengan begitu, fungsinya sebagai latihan yang meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru akan lebih optimal. Target denyut jantung yang biasanya digunakan dalam latihan fisik adalah memenuhi angka 60%-85% dari 220 dikurangi usia. Misalnya, usia kita 16 tahun, berarti target denyut jantung adalah 60% dari 204, yaitu 122 denyut per menit.
Bila dilakukan dengan baik, benar, teratur, dan terukur, bersepeda akan mampu meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru dalam fungsinya sehari-hari. Otomatis organ-organ tersebut dapat bekerja secara optimal.
Nah..Intinya Bersepeda adalah bentuk partisipasi kita dalam pengurangan polusi udara dan juga menyehatkan tubuh dan juga tidak menguras kantong seperti sepeda motor yang harus membeli bensin..
Gambar 1.3 Gak perlu takut kehabisan bensin lagi :)
Tunggu apa lagi ?
Mulailah program Bike to School . . . Salam Go Green :)
0 komentar:
Posting Komentar